Cerita Kerja di Toko Kue Ann’s: Past Me vs Now Me

cerita kerja di toko kue

Sebagai bagian dari perayaan Hura-huraAnn’s 2024 Ann’s Bakehouse & Creamery mengadakan lomba menulis untuk semua divisi. Lomba menulis kali ini mengangkat tema “Cerita Kerja di Toko Kue Ann’s: Past Me vs Now Me”. Dengan tema ini, semua peserta lomba menceritakan perjalanan mereka bagaimana perubahan yang terjadi di dalam diri mereka sebelum dan setelah bergabung dengan Ann’s Bakehouse & Creamery.

Pemenang dari lomba ini adalah Arvin Allayka, leader dari departemen QCD di Ann’s Bakehouse & Creamery. 

Berikut cerita-cerita menarik yang dibagikan oleh Arvin dalam pengalamannya selama bekerja di toko kue.

Awal bergabung.

Di ujung Agustus 2017 pada petang hari,saya mendapat WA dari teman sekaligus saudara saya yang bernama Ahmad biasa dipanggil mamat.

Kurang lebih isi percakapannya seperti ini:

“Pin, bisa dateng ga ke tempat kerjaan gue? Ada gawean nih nganter-nganter kue… kurang orang nih.. tapi dibayar harian…”

“Yahhh…jangan sekarang Mat, besok-besok aja dah..nanggung nih lagi narik dikit lagi tutup poin.”

Saya yang saat itu berprofesi sebagai ojek online menunda undangannya di hari itu, bukan karena menolak rezeki, tetapi lantaran poin ojek online saya sedikit lagi mencapai bonus harian. Rasanya sangat sayang untuk tidak dikejar.

Minggu pertama September 2017, Mamat kembali menghubungi saya dengan tujuan yang sama, kali ini saya mengamini undangannya.

Pagi hari pukul 10.00, Saya sudah tiba di sebuah toko kue di bilangan Jakarta Selatan.

Ann’s Bakehouse & Creamery.

Yaaa… hari itu saya tiba pertama kali di toko kue yang ternyata belum jadi 100%.

Pekerja bangunan hilir mudik dan debu puing tipis menyambutku saat pertama kali masuk. ”Wahhh seru juga nih kerja ditempat yang benar-benar baru merintis…” ucap ku didalam hati.

Di hari pertama itu saya langsung bertemu dengan HRD dan teman-teman delivery lainnya dan alamat (pengantaran) pertama saya adalah sebuah cafe di wilayah Senoparty kalau kata anak Jaksel.. Hehehe

Kejadian yang tak terlupakan saat menjadi kurir

Pengalaman unik dan lucu  pertama saya adalah saat festive (event season di Ann’s) di bulan Desember 2017 di tanggal 31 Desember, menjelang pergantian tahun sekitar pukul 20.00 malam, saat itu saya mengirim cake masih menggunakan motor pribadi karena anak baru tidak kebagian motor operasional. Tidak lupa dengan box styrofoam diikat dibelakang dengan tali tanpa seragam atau penanda branding Ann’s apapun.

Saat tiba di wilayah Cempaka Putih, aplikasi Google Maps mengarahkan saya untuk memasuki gang gang sempit di perkampungan padat dan ramai. Tibalah saya di sebuah persimpangan jalan, motor saya gas tipis-tipis sambil memperhatikan nomor rumah di dinding teras rumah rumah tersebut, ketika tiba-tiba terdengar suara ibu-ibu di ujung gang.

“Bang… bang… sini bang… dari tadi ditungguin juga.. Udah malem nih…” Ucap ibu-ibu di ujung gang.  

Nahhh akhirnya ketemu juga alamat rumahnya nih yang pesan kue.

“Iyaaa Bu… tunggu Bu saya kesana…” ucap saya.

Saat saya bertemu dengan Ibu tersebut, terjadi percakapan sebagai berikut:

“Bang, ikan bandeng sama cumi masih ada??” Ujar Ibu tersebut. “Hah.. Ikan bu? Maksudnya?” Jawab saya dengan penuh rasa bingung.

“Abang jualan ikan buat bakar bakar tahun baru kan??” Ibu tersebut menanyakan kembali. 

“Mohon maaf Ibu,saya dari Ann’s bakehouse mau kirim kue” Saya menjawab pertanyaan Ibu tersebut 

Ibu tersebut terlihat tidak percaya, “Bang.. jangan bercanda.. kue apaan bang dikirim pake box ikan?”

“Kue untuk ulang tahun Bu.. ini surat jalannya.. Ibu tau ga alamat ini dimana?” Ujar saya sembari saya menunjukan DS (Delivery Slip)

“Owhh… ngomong dong Bang dari tadi.. Tuh Bang rumahnya yang putih di sebelah kanan…” Akhirnya Ibu tersebut memberikan arah jalan ke alamat yang saya tuju.

“Hmmm… makasih ya Bu.. Saya izin mengirim dulu..”

Berhadapan dengan manajemen dan kepolisian

Kejadian tak terlupakan berikutnya di Tahun 2018 di bulan Desember pada tanggal 2. Satu hari sebelum kejadian, pada hari Jumat sore saya diinfokan oleh HRD bahwa besok akan ada driver baru yang mulai masuk, dan saya ditugaskan untuk membimbing dan memberitahu tata cara mengirim (kue) dengan benar.

Keesok harinya, pada Sabtu pagi, Saya tiba di Ann’s pukul 06.50 dan saya melihat ada orang asing duduk di bangku istirahat kurir (yang saat ini menjadi meja security). 

Ahh ini mungkin driver barunya, pikir saya 

Dan betul saja, Saya diinfokan kembali oleh QCD (Quality, Control, Delivery) untuk menemani dan membimbing driver baru tersebut.

Saya dan driver baru tersebut ditugaskan dengan membawa 4 alamat pengantaran. Alamat pertama di daerah Kuningan, kedua di gedung Four Seasons, ketiga di Pacific Place dan terakhir, cafe Three Buns di Senopati.

Untuk alamat pertama dan kedua, saya bimbing dia dengan pelan-pelan dan rasanya tidak ada yg aneh saat itu. Dia (Kurir baru) banyak bertanya dan mengangguk menandakan paham apa yang saya sampaikan.

Tetapi saat pengiriman alamat ketiga yaitu Pacific Place, Kami tiba di lobby gedung tersebut dan saya turun untuk serah terima produk dengan DW (daily worker) event. Setelah selesai serah terima saya berbalik ingin kembali menuju mobil tetapi mobil pengiriman sudah tidak ada. 

Ahh paling driver baru tadi memutar gedung karena diusir oleh security.

5 menit, 10 menit, 15 menit,  driver dan mobil tidak kunjung datang, dan saya pun mencoba untuk menelpon driver tersebut tetapi tidak dijawab. Saya akhirnya memutuskan untuk menghubungi team QCD untuk meminta tolong menghubungi driver tersebut sembari saya berlari menuju lobby parkiran. Prasangka saya pada saat itu, driver memarkirkan mobil karena diusir oleh security gedung.

Setibanya di parkiran loading dock, saya mencari dan menanyakan juga ke petugas parkir gedung tersebut dan hasilnya NIHIL. 

Saya kembali menghubungi QCD untuk meminta dijemput dengan motor agar bisa mencari keberadaan mobil dan driver tersebut. Hasilnya pun membuat badan saya lemas karena driver dan mobil tidak diketahui keberadaanya. Pada akhirnya saya pun kembali ke Ann’s dengan keadaan tidak percaya apa yang barusan saya alami.

Keesokan hari saya menghadap management untuk menceritakan kejadian kemarin. Pihak management akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Saya selaku saksi utama sangat merasakan aliran darah yg mengalir lebih deras dari biasanya. Saya didampingi management untuk melaporkan perkara tersebut. Cerita ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat berharga buat saya pribadi dan perusahaan.

Sebenarnya masih banyak pengalaman dan  pelajaran yang saya dapatkan saat menjadi kurir. 

Kalau sesi ini rame lanjut part II yaa… hehehe..

Kisah selanjutnya saya percepat saat pertama kali menjadi QCD.

QCD Dan Meeting 

cerita kerja di toko kue

Sekarang kita berada di sekitar bulan September atau Oktober tahun 2019 persisnya saya lupa.

Saya ditugaskan menjadi QCD officer, sungguh sesuatu yang tak pernah saya bayangkan untuk posisi ini. Karena ada desakan dari teman-teman kurir yang mengeluh tentang QCD sebelumnya yang bekerja dengan baik, tetapi dirasa tidak terlalu paham soal jalanan, akhirnya saya diberikan tawaran posisi ini. Setelah saya berdiskusi kepada istri tercinta dan meminta restu kepada orang tua, saya pun memberanikan diri untuk mengambil tantangan tersebut.

Suatu ketika saat Senior QCD sedang libur, saya ditugaskan untuk menggantikan beliau untuk menghadiri meeting operasional.

Meeting tuh ngapain aja si?? Terus gue ngomong apa ya ntar? Yang ikut siapa aja ya? Kalo ditanya sama Head departemen lain bisa jawab ga ya gue?

Itulah pertanyaan pertanyaan yang muncul di dalam isi kepala saya, karena yang saya tau hanya bagaimana cara mengantar kue dengan aman dan lewat jalan mana saja yang tercepat.

Setelah beberapa Head of department berbicara menyampaikan update departemennya masing masing, tibalah giliran departemen QCD yang saya wakilkan.

Baik dari QCD silahkan apa yang mau disampaikan dalam forum ini?” Tanya seorang pemimpin meeting saat itu.

Pada saat itu saya menjawab “Kepada para head yang terhormat saya meminta maaf sebelumnya dikarenakan ini meeting pertama saya sebagai QCD izinkan  saya hanya menyimak apa yang Bapak/Ibu sampaikan.. Agar menjadi bahan meeting saya di pertemuan selanjutnya.

Ya, saat itu saya hanya membaca dan mempelajari kondisi “lapangan”.

Alhamdulillah di pertemuan selanjutnya saya bisa memulai meeting dengan lancar dan sepertinya pendapat saya cukup didengar oleh Head of Department lain.

Selanjutnya  sampailah kita di tahun 2021, tahun dimana saya dipromosikan sebagai Leader QCD oleh GM operasional Ann’s bakehouse.

Di tahun itu ada 3 orang yang akting sebagai Leader QCD.

Di tahun tersebut saya sudah terbilang cukup paham dengan apa yang harus saya lakukan untuk departemen ini. Untuk masalah operasional saya rasa saya sudah memahami dengan penuh bagaimana cara menjalankan sebuah departemen pengiriman yang baik dan benar. Tantangan saya pada saat itu adalah bagaimana saya harus bisa menjadi contoh yang baik untuk tim di naungan tanggung jawab saya.

Saya harus belajar komunikasi dengan baik dan benar, dan saya juga harus belajar bagaimana caranya agar saya bisa didengar oleh tim saya. Saya juga harus belajar tegas dan bijaksana dalam mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam kondisi  penuh tekanan.

September 2022 – Sekarang

Alhamdulillah segala puji syukur yang tak terhingga saya sampaikan.

Sampai sekarang saya masih dipercaya menjadi Leader QCD oleh manajemen, dengan tim yang jauh lebih baik, manajemen yang sangat sangat profesional menyikapi karyawannya.

Sesungguhnya saya yakini bahwa saya  pada posisi sekarang ini bukan serta merta  karena kerja keras semata saya, tetapi karena Allah sangat sayang kepada saya.  Tidak luput pula ada do’a dan restu dari orang tua, begitu juga dukungan dari istri yang sangat luar biasa, yang bisa menjadi pendengar yang baik dan bisa memberikan motivasi dalam bekerja.

Satu hal yang saya selalu pegang teguh dalam saat bekerja yaitu saya harus banyak berusaha semaksimal mungkin dengan apa yang saya bisa, urusan hasil saya serahkan kepada Allah yang maha tinggi.

Bagi saya Ann’s Bakehouse & Creamery bukan hanya sekedar tempat saya bekerja lalu menerima upah setiap akhir bulan, tetapi adalah tempat belajar yang saya tidak pernah saya dapatkan sependeë saya bekerja di perusahaan lain.

Besar harapan saya agar terus bisa bersama-sama dengan perusahaan ini  sampai Ann’s Bakehouse & Creamery menjadi perusahaan kue dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia, sesuai dengan visi perusahaan.

Sekiranya harus sudah  saya cukupkan cerita kerja di toko kue ini, walaupun masih banyak cerita pengalaman saya bekerja di perusahaan yang luar biasa ini.

Mohon dibukakan pintu maaf saya sampaikan kepada manajemen apabila saya ada kesalahan dalam bekerja selama 7 tahun ini.

Semoga apa yang dicita citakan oleh manajemen perusahaan lekas terwujud, buka cabang dengan omset miliaran di seluruh Indonesia, dan yang terpenting bisa menciptakan lapangan kerja untuk putra putri bangsa Indonesia sehingga perusahaan ini bermanfaat untuk masyarakat luas.

Selamat satu dekade untuk Ann’s Bakehouse & Creamery.

Semoga terus berkembang dan sukses selalu.

#deliveringhappiness #BerawalDariKue #ANN’SXQCD  #ceritakerjaditokokue

Salam hangat,

Arvin Allayka

Editor: Sabrina Putribening Indrarto & Patricia Christina

Baca Juga: Hura-huraAnns 2024 : Lebih dari Sekedar Kue, Sebuah Keluarga Besar

Post navigation

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image

Dapatkan Kue Untuk Agustusan dengan Segudang Promo Menarik dari Ann’s!

Mengintip Cerita Dibalik Kelezatan Kue Tres Leches Red Berry Ann’s Bakehouse & Creamery

From Kitchen to Heart: The 10-Year Story of Ann’s Bakehouse & Creamery

Celebrate Ann’s Bakehouse & Creamery’s 10th Anniversary with Our Unique Lunch Bag