Ramaikan Ulang Tahun Jakarta Dengan Makan Beberapa Kue Khas Jakarta Yuk!

kue khas jakarta

Bulan Juni adalah bulan perayaan ulang tahun mantan Ibu Kota Indonesia, Jakarta, yang kini dikenal dengan nama baru, Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Tepat pada tanggal 22 Juni, Jakarta merayakan hari jadinya yang bersejarah. Dalam semangat perayaan ulang tahun Jakarta, mari kita jelajahi berbagai kue khas Jakarta. Kue-kue tersebut tidak hanya menambah semarak suasana, tetapi juga memberikan makna budaya yang mendalam.

1. Kue Kembang Goyang

Asal muasal dari kue kembang goyang dimulai pada zaman pemerintahan kolonial Belanda, di saat orang Betawi menyambut kehadiran para tamu Belanda di Jakarta. Kue ini lalu banyak disajikan pada berbagai acara-acara adat seperti upacara perkawinan. Penamaan kue kembang goyang berasal dari bentuknya yang menyerupai bunga atau kembang, dan pembuatannya memerlukan proses penggoyangan kue di cetakan kue dengan minyak panas. Bahan-bahan yang digunakan oleh kue kembang goyang pun sangat simpel karena hanya terdiri dari tepung terigu, telur, gula dan air.

Kue ini juga menjadi santapan pada saat Hari Imlek atau Tahun Baru Cina, dimana kue kembang goyang memberikan simbol kemakmuran dan juga keberuntungan. Kini kudapan ini juga dikenal hingga ke beberapa negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura dengan nama sebutan yang sedikit berbeda, yaitu “kuih loyang” melalui pengaruh Belanda.

2. Kue Cucur

Kue cucur merupakan salah satu kue yang berasal dari wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, diperkirakan dibuat pada sekitar abad ke-17. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, gula merah dan air yang digoreng kecokelatan, menghasilkan bagian tengah yang tebal dengan pinggiran yang keriting dan tipis.

Pada perjalanannya, kue cucur menjadi bagian penting bagi masyarakat Betawi yang ada di Jakarta. Kue cucur kerap dihidangkan pada perayaan-perayaan adat budaya Betawi. Banyak daerah di Indonesia yang juga mengenal kue ini dengan nama-nama yang berbeda seperti contohnya “Kucur” atau “Kocor” di Jawa Timur. Seiring dengan berjalannya waktu melalui perdagangan dan kekuasaan kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara, kue cucur menjadi populer di Brunei (Penyaram), Malaysia (Kuih Cucur Jawa) serta Thailand (Khanom Cucun) dengan nama yang beragam.

Makna kue cucur bagi budaya Jakarta pun cukup mendalam dengan kehadirannya di berbagai upacara adat. Kue cucur menjadi simbol harapan, keberkahan, penghormatan dan juga rasa syukur. 

3. Kue Rangi

Pada sejarah aslinya, kue rangi berasal dari kata ‘rangin’, yaitu nama kudapan khas Jawa, tepatnya di Demak, yang diadaptasi menjadi versi Betawi. Nuansa nostalgia sangat lekat dengan kue rangi di Jakarta. Kue rangi biasanya dijajakan dengan cara tradisional oleh pedagang yang menggunakan gerobak dari satu kampung ke kampung lainnya. Tapi seiring dengan perubahan zaman, keberadaan kue rangin pun makin berkurang dengan bertambah banyaknya jenis makanan baru. 

Kue rangi terbuat dari tepung sagu, tepung tapioka, santan, garam, kelapa parut dan juga gula merah. Proses pembuatan kue rangi menggunakan cetakan besi khusus di atas kompor yang kecil, lalu ditutup agar kue cepat matang. Kemudian, kue rangi disajikan dengan gula merah kental, terkadang dengan potongan durian, nanas maupun nangka sebagai pelengkap. Kunci dari pembuatan kue khas Jakarta ini juga terletak pada bara api kayu untuk memasak yang memberikan aroma khas untuk kue ini. Sungguh menggugah selera, bukan?  

4. Kue Pancong

kue khas jakarta
Source: Unsplash (Anisa Wulan Asri)

Kue pancong sudah lama ada di Jakarta sejak zaman kolonial Belanda. Pada awalnya, pembuatan kue pancong menggunakan panci yang terbuat dari tanah liat. Seiring dengan perubahan zaman, pembuatannya cukup menggunakan cetakan yang terbuat dari logam dengan lubang-lubang khas kue pancong.  

Sekilas bentuk kue pancong terlihat mirip dengan kue rangi, namun sesungguhnya kedua kue ini berbeda. Kue pancong terbuat dari tepung terigu dan tepung beras, sehingga menghasilkan tekstur yang berbeda dengan kue rangin. Bahan tambahannya adalah santan, air soda dan baking powder. Bentuk kue pancong lebih mengembang jika dibandingkan dengan kue rangi karena menggunakan baking powder untuk menghasilkan bentuk kue yang lebih bervolume. Penyajiannya cukup mirip dengan kue rangi, dimana kue pancong akan diberikan saus gula merah yang kental dengan berbagai topping seperti keju, cokelat, pisang, meses atau bahan-bahan lainnya sesuai kreasi pembuat kue. 

5. Kue Talam

Kue talam terbuat dari campuran berbagai jenis tepung, yaitu tepung ubi, terigu dan juga sagu. Kemudian racikan tepung ini akan diolah dengan santan kelapa, gula, daun pandan dan juga daun suji untuk pewarna hijau yang alami. Ciri khas kue talam yang memang berasal dari Betawi adalah hiasan bentuk bulan yang ada di atas kue talam dengan pola putih, dengan tambahan daun pandan hijau.

Kue talam merupakan salah satu jenis kue yang sudah cukup lama berada di tanah Betawi sesuai sejarahnya. Nama ‘talam’ sendiri berasal dari tempat penyajiannya yang berupa loyang bulat tanpa kaki. Grid.id mengatakan bahwa kue talam sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Pada masa penjajahan Belanda sekitar abad ke-16, tamu besar yang datang akan dihidangkan kue talam. Menurut riwatnya, kue talam berasal dari perpaduan tiga budaya yang berbeda yaitu budaya Betawi, China dan juga Belanda.

6. Honey Cake (Kue Madu)

manfaat madu

Honey Cake atau kue madu dari Ann’s Bakehouse & Creamery merupakan suguhan yang pas untuk disajikan bersama kue-kue tradisional Jakarta lainnya. Campuran madu dengan karamel susu yang lembut menjadikannya salah satu kue paling unik dari Ann’s, mengimbangi keunikkan berbagai kue-kue tradisional Jakarta. 

Menariknya, kalian dapat mengirimkan kue ini kepada orang tersayang di kota-kota lainnya di Indonesia. Kenikmatan kue ini akan makin terasa di masa penyimpanan hari ke-5 hingga hari ke-10. Sungguh sensasi yang unik, bukan?

Mari kita sambut Ulang Tahun Kota Jakarta dengan menikmati berbagai kue khas Jakarta sebagai kudapan tradisional dan juga variasi kue lainnya dari Ann’s Bakehouse & Creamery yang menggunakan bahan-bahan lokal terbaik. Rayakan hari jadi kota tercinta ini dengan suka cita!

Jika kalian tertarik untuk mencoba atau memberikan kue-kue untuk orang tercinta, kalian bisa langsung melihat rangkaian kue premium dari website Ann’s Bakehouse & Creamery.

Editor: Patricia Christina

Baca Juga: Kenalan dengan Manfaat Madu: Si Manis Serbaguna Yang Bikin Sehat!

Bella Mazaya

Bella is an Indonesian who consider herself as a world-citizen, based in London, United Kingdom, currently serve as a Head of Digital Marketing for Ann's Bakehouse & Creamery and a digital marketing professional for a multinational company. Bella loves traveling and trying world cuisine in her spare time, as well as creating creative marketing strategy, visual design works and plays music.

Post navigation

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image