Nostalgia 5 Tradisi Lebaran Jaman Dulu di Indonesia Yang Mulai Jarang Dilakukan

tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia
Source: Shutterstock (Odua Images)

Perayaan Idul Fitri di Indonesia bukan hanya sekedar hari untuk menyantap hidangan lezat dan bertukar kado. Perayaan ini diwarnai dengan tradisi lokal yang bermakna dan melambangkan kebersamaan keluarga dan orang-orang terkasih. Namun, di balik gemerlapnya perayaan lebaran modern yang kita kenal saat ini, ada beberapa tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia yang kini telah mulai meredup. Yuk kita bernostalgia ke masa lalu dan membahas mengenai beberapa tradisi unik yang dahulu menjadi kegiatan yang mengisi momen kemenangan lebaran.

Ziarah Kubur

Di hari lebaran, biasanya masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk mengunjungi makam keluarga untuk berziarah. Momen ini bukan hanya untuk mengenang, tetapi juga untuk mendoakan dan memohon maaf kepada keluarga dan leluhur yang sudah pergi terlebih dahulu. Biasanya, keluarga juga akan membersihkan makam, memanjatkan doa, dan menyebarkan bunga.  Ziarah kubur menjadi cara untuk mempererat hubungan spiritual dengan keluarga yang telah tiada, hal ini juga dilakukan untuk mengingatkan kita tentang makna kehidupan dan kematian.

Namun, dengan berjalannya waktu dan perubahan pola pikir masyarakat, tradisi ziarah kubur cenderung mulai redup. Banyak yang lebih memilih untuk berkumpul dengan keluarga dan melakukan kegiatan sosial lainnya, sehingga ziarah kubur tidak lagi menjadi prioritas utama dalam rangkaian perayaan lebaran.

Pertunjukan Wayang Kulit

tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia

Di jaman dahulu, malam takbiran identik dengan suara gamelan dan pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit bukan hanya menghibur tetapi juga memiliki arti dan pesan moral. Biasanya, warga akan duduk bersama-sama menikmati cerita dan tarian wayang yang memukau. 

Sayangnya, popularitas pertunjukan wayang kulit telah menurun drastis di era modern ini. Pengaruh media massa dan budaya populer lainnya membuat generasi muda lebih tertarik pada hiburan yang lebih kontemporer, sehingga pertunjukan wayang kulit jarang terlihat lagi di perayaan Lebaran.

Mengirimkan Surat Ucapan Lebaran

tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia

Sebelum era chat online, tradisi mengirimkan kartu lebaran dan bingkisan menjadi momen spesial yang dinantikan. Kartu ucapan yang memiliki desain unik biasanya berisikan ucapan selamat Idul Fitri dan doa-doa baik. Menerima kartu ucapan lebaran dan bingkisannya dari orang-orang terkasih menjadi kebahagiaan tersendiri. Kehilangan tradisi mengirimkan surat ucapan Lebaran ini membuat banyak orang merasa kehilangan nuansa personal dan kehangatan yang tercipta dari proses menulis dan mengirimkan surat secara langsung.

Menyambut Tamu Tak Terduga

Lebaran identik dengan silaturahmi. Dan yang membuatnya lebih seru, lebaran juga menjadi waktu di mana rumah-rumah selalu terbuka lebar untuk menyambut tamu tak terduga.Para tuan rumah selalu siap untuk menyambut dengan hangat dengan hidangan yang lezat. Tradisi ini mencerminkan budaya Indonesia yang terkenal dengan keramahan dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Hal ini bukan menjadi masalah dan menjadi momen yang mempererat tali persaudaraan.

Sekarang, dengan gaya hidup yang semakin sibuk dan dinamis, tradisi menyambut tamu tak terduga ini pun mulai meredup. Banyak orang lebih memilih untuk merayakan Lebaran secara lebih privat dengan keluarga inti, tanpa terlalu banyak tamu yang datang.

Mengenakan Pakaian Adat

tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia
Source: Unsplash (Taufiq Sunvalley)

Lebaran juga menjadi momen untuk menunjukkan keindahan budaya Indonesia. Masyarakat di berbagai daerah biasanya mengenakan pakaian adat terbaik mereka. Warna-warni cerah dan desain yang unik membuat suasana Lebaran menjadi semakin meriah. Tradisi ini menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya bangsa dan memperkuat identitas diri.

Namun dengan adanya arus globalisasi dan perubahan gaya hidup, penggunaan pakaian adat kini cenderung berkurang. Banyak orang lebih memilih untuk mengenakan pakaian modern atau pakaian santai saat merayakan Lebaran, sehingga keindahan dan kekayaan budaya dari pakaian adat pun mulai terlupakan.

Momen lebaran selalu menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi kebahagiaan. Tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia memang sederhana, namun penuh makna dan kehangatan. Meski zaman telah berubah, penting bagi kita untuk tetap menghargai dan mengenangnya sebagai bagian dari warisan budaya kita. 

Bagaimana dengan kamu? Tradisi lebaran jaman dulu di Indonesia yang mana yang paling kamu kangenin? Semoga dengan menjaga dan merayakan tradisi-tradisi tersebut, kita dapat terus memperkokoh rasa persatuan dan kebersamaan di tengah-tengah perbedaan yang ada ya Ann’s Friends!

Yuk, ciptakan momen lebaran yang tak terlupakan bersama Ann’s Bakehouse & Creamery! Kunjungi toko offline kami atau check website kami annsbakehouse.com untuk melihat berbagai pilihan kue tart, kue kering, hampers, dan hidangan lezat lainnya yang akan menambah keceriaan lebaran kamu.  Selamat merayakan Lebaran!

Editor: Patricia

Sabrina Putribening Indrarto

Sabrina Indrarto (Sasha) is a Social media & community manager with a knack for content writing and a severe tiramisu addiction

Post navigation

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image

Ingin Nuansa Berbeda Saat Buka Puasa? Sajikan 6 Kue Kering Berikut Ini!

5 Kegiatan untuk Merayakan Lebaran Bersama Keluarga Agar Seru & Berkesan

6 Rekomendasi Aneka Kue Kering Spesial Untuk Hari Raya Idul Fitri

Ann’s Mubarak Signature, 6 Kreasi Kue Lebaran Kekinian Terbaik untuk Hari Rayamu