Hai teman Netizanns! Buat kamu yang suka hidangan penutup, kamu perlu coba memakan Panna cotta caramel dari Ann’s Bakehouse and Creamery! Tapi sebelum itu, karena biasanya makanan terbaik juga punya cerita yang menarik, yuk baca sedikit tentang asal mula kata Panna cotta!
Apa Itu Panna Cotta?
Jadi, hidangan Panna cotta awalnya berasal dari Italia, tepatnya di bagian utara. Kata Panna cotta sendiri sebenarnya merupakan bahasa Italia yang berarti “cream yang dimasak.” Biasanya Panna cotta ini dibuat dari krim manis dengan gelatin dan ada cetakannya sendiri. Krim ini biasanya juga ditambahkan kopi, vanilla, atau perisa lainnya. Selain memperkaya rasa, aroma merupakan salah satu hal penting dalam pembuatan Panna cotta.
Sejarah Nama Panna Cotta
Nama Panna cotta sendiri juga sebenarnya pertama kali disebutkan dalam buku masak Italia di sekitar tahun 1960-an. Meski begitu, hidangan penutup yang manis ini sering disebut sebagai tradisi wilayah Italia utara, yaitu di Piedmont.
Ada satu cerita yang masih bersifat rumor karena tidak bisa dipastikan benar terjadi, yaitu bahwa Panna cotta sebenarnya ditemukan oleh seorang wanita Hungaria di sebuah kota bernama Langhe di awal tahun 1900-an.
Sebelum hidangan penutup ini diberikan nama Panna cotta, ada kemungkinan hidangan penutup seperti ini telah dibuat sebelumnya. Karena di sebuah kamus di Italia di tahun 1879 terdapat satu kata yang menunjuk kepada sebuah hidangan yang disebut latte inglese yang artinya adalah “susu Inggris”, latte inglese ini dibuat dari krim yang dimasak dengan gelatin dan dicetak, persis seperti Panna cotta. Meskipun begitu, banyak sumber lain yang mengatakan bahwa latte inglese ini dibuat dengan kuning telur, yang bukan merupakan salah satu resep utama dari Panna cotta. Tetapi mungkin nama latte inglese ini merupakan satu kategori untuk segala hidangan yang memiliki sifat mirip puding.
Karena sudah menjadi terkenal di Italia, pada tahun 2001, wilayah Piedmont di Italia Utara mendaftarkan nama Panna cotta dalam daftar produk makanan tradisionalnya. Berdasarkan daftar tersebut, resep Panna cotta dari daerah Piedmont mengandung krim, susu, gula, ekstrak vanilla, gelatin, rum, dan anggur marsala yang dituangkan ke dalam cetakan, kemudian ditambah karamel. Di lain sisi, Panna cotta menjadi populer di Amerika Serikat pada 1990-an.
Varian Panna Cotta
Di Indonesia, Panna Cotta telah menjadi hidangan penutup yang sangat populer dengan berbagai varian yang menggoda selera. Selain Panna Cotta klasik dengan rasa vanilla yang lembut, varian populer lainnya termasuk Panna Cotta caramel, panna cotta cokelat yang melimpah dengan kelezatan cokelat, serta Panna Cotta kopi yang memberikan sentuhan kafein yang memikat.
Varian buah tropis seperti mangga, stroberi, atau rasa jeruk juga menjadi favorit di antara pencinta Panna Cotta di Indonesia, menambahkan nuansa segar dan keaslian rasa. Dengan kreasi yang kreatif dan beragam, Panna Cotta terus mengukuhkan posisinya sebagai hidangan penutup yang tak terbantahkan dalam ranah kuliner Indonesia, memuaskan lidah setiap pecinta kelezatan.
Dan sekarang, kamu bisa menyantap Panna cotta lezat dan creamy ini dimanapun kamu berada! Kamu bisa memesan beberapa varian panna cotta Ann’s Bakehouse & Creamery, yaitu antara Panna cotta Butterscotch, panna cotta caramel dengan saus butterscotch yang memiliki rasa manis yang kuat sangat berjodoh bersama panna cotta vanila yang terasa lembut, kaya akan susu. Sangat pas dinikmati selagi dingin sebagai hidangan penutup, camilan di siang hari cocok ataupun buat kamu ngemil di tengah malam.
Atau kamu juga bisa coba Coffee Panna cotta! Coffee Panna cotta ini cocoknya dimakan sebagai hidangan penutup setelah makan siang, pastinya akan memberikan kamu energi tambahan untuk menyelesaikan tugas-tugasmu dan juga bikin kamu lebih riang! Lebih enak lagi kalau misalnya kamu campur dengan Coffee Bar Cookies untuk menemani kamu ngopi. Dengan rasa kopi yang nendang dan manisnya Panna cotta, bisa dijamin harimu akan lebih baik!
Kamu tinggal pesan di website, melalui team customer service kami ataupun langsung datang ke toko offline kami sambil melihat-lihat koleksi kue kami lainnya.
Editor: Patricia Christina
Leave feedback about this