Roti yang dibuat dengan bentuk bulan sabit ini ditemukan paling awal sejak abad ke 15. Kemudian kue dalam bentuk bulan sabit ditemukan kira-kira sejak jaman kuno. Roti croissant ini dibuat dari adonan yang berlapis. Adonan ini memiliki lapisan mentega yang kemudian digulung dan dilipat berkali-kali. Setelah itu hasil dari gulungan dan lipatan kemudian digulung menjadi lembaran. Teknik ini disebut laminating, perlu diingat proses ini berbeda dengan laminating kertas. Proses ini menghasilkan tekstur yang memiliki banyak lapisan, mirip dengan roti pastry biasanya.
Di akhir tahun 1970an, mulai dibuat roti croissant yang diproduksi massal dalam bentuk beku. Jadi croissant ini merupakan adonan yang belum dipanggang sehingga mudah untuk dibuat oleh siapapun. Sejak itu, croissant menjadi sebuah makanan yang mudah ditemukan di manapun dan popularitas roti ini sebagai makanan untuk sarapan meningkat pesat.
Yang menarik nih ya, ada beberapa versi roti croissant dari seluruh dunia:
Argentina dan Uruguay
Di dua negara ini, roti croissant biasanya disajikan untuk makan pagi, aperitivo atau makanan ringan di tengah pagi, atau merienda atau makanan antara siang dan sore. Di Argentina dan Uruguay ini, roti croissant biasanya dilumuri oleh sirup manis karena biasanya disajikan bersama kopi.
Italia
Dalam satu negara ini, ada beberapa tipe croissant. Di bagian pusat dan selatan, croissant itu berbentuk cornetto (yang artinya adalah tanduk kecil) sedangkan di Italia utara, croissant dibuat mirip dengan roti brioche. Meskipun mirip, croissant dari Perancis biasanya lebih renyah dan dibuat dengan mentega lebih banyak sedangkan cornetto dan brioche biasanya lebih lunak. Varian roti croissant dari Italia ini biasanya memiliki isi di dalamnya. Isinya bisa berupa pasticciera atau soes, selai aprikot, atau krim cokelat. Kemudian, di bagian luar rotinya dilumuri oleh gula bubuk dan topping-topping lain. Biasanya roti ini dihidangkan dengan kopi cappuccino.
Polandia
Suatu kisah bersejarah dari Polandia adalah setiap tanggal 11 November, warga Polandia merayakan St. Martin’s Day. Di hari tersebut, orang-orang Polandia memakan roti pastry berbentuk bulan sabit yang dinamakan rogale ?wi?tomarci?skie yang berarti St. Martin’s croissants. Roti-roti ini dibuat dari lapisan pastry dengan isi-isian seperti biji poppy putih, almond, kismis, dan berbagai kacang-kacangan.
Portugal
Roti croissant khas Portugal memiliki dua versi dan keduanya dinamakan croissant juga. Versi pertama mirip dengan yang biasanya ada di Perancis. Walaupun banyak yang dalamnya kosong, tidak jarang juga roti ini berisi soes, cokelat, selai buah-buahan, atau doce de ovo yang adalah krim yang terbuat dari kuning telur dan gula. Biasanya roti croissant khas Portugal ini ditaburkan gula bubuk di atasnya.
Sedangkan versi kedua lebih lunak, seperti brioche khas Italia dan biasanya dimakan dengan daging dan keju. Terkadang versi kedua ini juga dimakan bersama mentega di atasnya.
Karena versi pertama ini lebih manis, biasanya dihidangkan bersama segelas teh untuk makan pagi. Versi kedua, yang memang lebih mengenyangkan, biasanya disiapkan untuk piknik atau makanan saat bepergian.
Perbedaannya adalah roti croissant versi pertama yang lebih manis ini lebih sering ditemukan di pâtisseries (toko pastry) dan yang versi kedua biasanya ditemukan di kedai kopi.
Turki
Ay çöre?i (dibaca “ay corehi”) merupakan roti croissant khas Turki. Dikatakan mirip croissant karena bentuknya yang menyerupai bulan sabit. Di Turki, roti ini diisi kayu manis, walnut, kakao, dan kismis. Ada juga yang roti mirip croissant yang berbentuk persegi panjang, pastiç atau ?zmir çöre?i (dibaca “Iz-mir corehi”).
Bagaimana menurut kalian? Roti croissant mana yang paling menarik untuk kalian makan dalam waktu dekat ini?
Selain croissant, kalian juga bisa menikmati kue atau cookies di rumah untuk nyemil. Yuk kunjungi website Ann’s Bakehouse & Creamery untuk melihat berbagai pilihannya.
Editor: Patricia Christina
Baca juga: Pilihan berbagai Varian Quiche Ann’s Bakehouse & Creamery
Leave feedback about this